adik-adik sekolah minggu

adik-adik sekolah minggu

Wednesday 20 February 2013

Angpao Dan Tukar kado

Namo Buddhaya,

Gong xi... Gong xi... Gong xi... angpao na laa... hehehe..
Imlek sudah datang lagi, waktunya panen angpao nih wkwkwkwk :p Adik-adik dapat berapa angpaonya? Hmm, katanya ada yang dapat satu juta ya? xixixixi

Tradisi Imlek dulunya milik orang keturunan tionghoa, namun sekarang semua orang boleh ikut merayakannya, apalagi soal bagi- bagi angpaonya ya kan???

Nah, minggu ini kebetulan bertepatan dengan hari Imlek namun di minggu berikutnya, sekolah minggu karuna mukti ada bagi-bagi angpao dan tukar kado. Semua adik-adik wajib memakai baju merah (sayang sekali kak Lani tidak sempat ambil photo, terlalu sibuk mengatur acaranya, maaf yah T_T). Acara pertama adalah kebaktian wajib tiap minggu, lalu tiba pembagian angpao dengan mengambil sendiri di pohon angpao tetapi di angpao tersebut ditempel pertanyaan dan adik-adik harus bisa menjawabnya barulah bisa memiliki angpao tersebut, seru loh...

Yang kedua setelah pembagian angpao adalah memilih lima anak yang memakai pakaian terunik dengan khas imlek dan mendapat angpao tambahan khusus dari kak Lani. Yang terpilih adalah, Kenzo-Cinta-Chata-Revata-Maitry. Selamat ya, tepuk tangan... Dan selanjutnya lima orang yang berulang tahun mendapatkan kado dari kak Lani, dengan diiringi lagu selamat ulang tahun. Selamat ulang tahun buat Bryant-Neylam-Chata-Metta-Revata.

Yang ketiga yaitu menulis harapan-harapan di tahun ini untuk kemudian di gantung pada pohon harapan, semoga terkabul ya tentunya dengan usaha dong :) sambil di bagi angpao gratis yaitu coklat koin yeaahhhhh!!

Nah, yang terakhir adalah acara tukar kado dan bagi-bagi minuman. Akhirnya tidak ada pesta yang tidak usai begitu juga dengan acara sekolah minggu yang berlangsung lumayan ceria dan ramai ^_^

Demikian sharing acara imlek tahun ini, semoga bermanfaat ^___^

Terima kasih buat Ci Syinta, Ci Yen-yen dan Ci linda yang sudah ikut memfasilitasi kegiatan ini sehingga bisa lancar dan terlaksana dengan suasana ceria, annumodana yah :D 

Monday 4 February 2013

Games Tepuk Berantai

Namo Buddhaya adik-adik ^_^

Wah, minggu pertama di bulan Januari 2013 tiba juga, ternyata isu kiamat 2012 tidak sepenuhnya benar ya, makanya kata guru Buddha juga jangan percaya begitu saja tetapi harus ehipassiko. Dan harus tetap yakin terhadap hukum karma yaitu hukum sebab akibat, apa yang kita tanam itulah yang akan kita petik jadi kita harus jaga pikiran, hati dan yang paling penting adalah tindakan supaya sekecil-kecilnya atau jangan sampai merugikan orang lain :)

Baiklah, sekolah minggu kali ini di awali oleh cerita dari Revata Vappa yang ingin belajar mendongeng, tentang persahabatan sejati antara singa dan serigala hmm... kak Lani persilakan deh, semua diam yah. Setelah beberapa menit, penyampaian cerita kurang tersampaikan tapi kita kasih applouse buat Revata karena sudah berhasil mengalahkan rasa malu dan takut dan menjadi anak yang pemberani dan membanggakan menjadi murid Buddha. Maka dari itu kak Lani mengulangi ceritanya diselingi pertanyaan-pertanyaan dan celotehan dari adik-adik. Kesimpulan ceritanya adalah KITA TIDAK BOLEH MELUPAKAN BUDI BAIK ORANG.

Nah, sesi yang kedua, kita masuk dalam games tepuk berantai. Aturan mainnya adalah....
Kak Lani membagi adik-adik menjadi dua kelompok.
Masing-masing kelompok berbaris berjarak kira-kira satu meter
Adik-adik jongkok lalu berdiri, tepuk tangan tiga kali, berputar lima kali kemudian menepuk teman yang ada di depannya. Lakukan berulang-ulang, siapa yang cepat melakukannya dialah pemenangnya dan berhak mendapatkan hadiah buku note dan poin tambahan.

Setelah permainan ini selesai, adik-adik mengeluh pusing dan ada yang duduk serta tergeletak. Kak Lani membiarkannya sejenak, setelah tenang kembali kak Lani mengajukan pertanyaan.
Apa yang kalian rasakan? pusing
Akibat pusing karena kalian kehilangan apa? keseimbangan.

yup! betul. Hidup kita jika tidak seimbang juga seperti itu akan terombang-ambing dan galau setiap saat. Itulah sebabnya mengapa kita harus belajar Dhamma ajaran sang Buddha supaya hidup kita ada kendalinya tidak ngelost dan hampa begitu saja. Setelah itu ada pertanyaan-pertanyaan lain yang berhadiah tambahan poin.

Akhirnya waktu berjalan tanpa menegur, tiba saatnya menambah kebajikan dengan berdana kemudian kebaktian ditutup.

Demikian sharingnya, Namo Buddhaya _/\_